Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada

Menara Ilmu: Struktur Aljabar

  • Beranda
  • Tentang
    • Overview Website
    • Tim Pengembang
  • Materi Dasar
    • Relasi Ekuivalensi
    • Operasi Biner
  • Teori Grup
    • Grup dan Subgrup
      • Definisi Grup
      • Sifat-Sifat Elementer Grup
      • Subgrup
    • Contoh Grup
      • Grup Bilangan Bulat Modulo n
      • Grup Simetri dan Grup Permutasi
    • Subgrup dan Pembangunnya
      • Subgrup Yang Dibangun Oleh Suatu Himpunan
      • Perkalian Dua Subgrup
      • Grup Siklik
    • Grup Faktor
      • Koset
      • Subgrup Normal dan Grup Faktor
    • Homomorfisma Grup
    • Materi Terkait Teori Grup
  • Teori Ring
    • Definisi Ring
    • Sifat-sifat Elementer Ring
    • Subring, Suatu Ring Di Dalam Ring
    • Definisi Ideal
    • Ring Faktor
    • Ideal yang Dibangun Himpunan
    • Materi Terkait Teori Ring
  • Tutorial
  • Beranda
  • Teori Ring
  • Sifat-sifat Elementer Ring

Sifat-sifat Elementer Ring

  • Teori Ring
  • 10 October 2018, 16.45
  • Oleh: sekar
  • 0

Diberikan ring (R,+,\cdot). Dari ddefinisi ring, diperoleh bahwa (R,+) merupakan grup. Dengan demikian, pada R terdapat elemen nol \index{elemen nol} 0_R sedemikian sehingga untuk setiap r di R memenuhi:

    \[0_R+r=r+0_R=r,\]

dan untuk setiap elemen r\in R terdapat -r \in R sedemikian hingga

    \[r+(-r)=(-r)+r=0_R.\]

 

Selanjutnya, untuk mempersingkat penulisan, perkalian r_1\cdot r_2 dapat ditulis r_1 r_2 dan penjumlahan r_{1}+(-r_{2}) dapat ditulis r_{1}-r_{2}. Berikut sifat-sifat dasar dari ring R dalam kaitannya dengan operasi perkaliannya.

Teorema 1.  Jika (R,+,\cdot) merupakan ring maka berlaku sifat-sifat sebagai berikut:

  1. untuk setiap r \in R, r 0_R=0_R r = 0_R;
  2. untuk setiap r_1, r_2 \in R, (-r_1) r_2= - (r_1 r_2)= r_1 (- r_2);
  3. untuk setiap r_1, r_2 \in R, (-r_1) (-r_2)= r_1 r_2;
  4. untuk setiap r_1, r_2, r_3\in R, r_1(r_2 - r_3)=r_1r_2 - r_1r_3 dan (r_2 - r_3)r_1=r_2r_1-r_3r_1.

Bukti.

  1. Diambil sebarang r\in R. Berdasarkan sifat distributif dan sifat elemen nol, diperoleh r0_R+r0_R=r(0_R+0_R)=r0_R. Perhatikan bahwa

        \begin{eqnarray*} &(r0_R+r0_R)+(-(r0_R))&=r0_R+(-(r0_R))\\ &r0_R+(r0_R+(-(r0_R)))&=0_R\\ &\hspace{2.5cm}r0_R+0_R&=0_R, \end{eqnarray*}

    sehingga diperoleh r0_R=0_R.
    Selanjutnya, diambil sebarang r\in R. Berdasarkan sifat distributif dan elemen nol, diperoleh 0_Rr+0_Rr=(0_R+0_R)r=0_Rr. Perhatikan bahwa

        \begin{eqnarray*} &(0_Rr+0_Rr)+(-(0_Rr))&=0_Rr+(-(0_Rr))\\ &0_Rr+(0_Rr+(-(0_Rr)))&=0_R\\ &\hspace{2.5cm}0_Rr+0_R&=0_R, \end{eqnarray*}

    sehingga diperoleh 0_Rr=0_R.

  2. Diambil sebarang r_1, r_2 \in R. Berdasarkan sifat distributif, diperoleh

        \begin{eqnarray*} r_1r_2+(-r_1)r_2&=&(r_1+(-r_1))r_2=0_Rr_2\\ &=&0_R\\ &=&0_Rr_2=(-r_1+r_1)r_2=(-r_1)r_2+r_1r_2 \end{eqnarray*}

    dan

        \begin{eqnarray*} r_1r_2+r_1(-r_2)&=&r_1(r_2+(-r_2))=r_10_R\\ &=&0_R\\ &=&r_10_R=r_1(-r_2+r_2)=r_1(-r_2)+r_1r_2. \end{eqnarray*}

    Karena elemen invers dari r_1r_2 adalah -(r_1r_2) dan elemen invers bersifat tunggal, diperoleh

        \[(-r_1)r_2=-(r_1r_2)=r_1(-r_2).\]

  3. Diambil sebarang r_1, r_2 \in R. Dengan menggunakan sifat (ii), diperoleh

        \[(-r_1)(-r_2)=-(r_1(-r_2))=-(-(r_1r_2))=r_1r_2.\]

  4. Diambil sebarang r_1, r_2,r_{3} \in R. Karena r_2-r_3=r_2+(-r_3), diperoleh

        \begin{align*} r_1(r_2 - r_3) &= r_1 (r_2+(-r_3))=r_1r_2+r_1(-r_3)\\ &= r_1r_2+(-(r_1r_3))=r_1r_2 - r_1r_3. \end{align*}

    Secara analog, dapat dibuktikan (r_2 - r_3)r_1=r_2r_1-r_3r_1.

\blacksquare

Pada ring (\mathbb{Z},+,\cdot), terdapat elemen 1\in\mathbb{Z} sedemikian sehingga bersifat 1r=r=r1 untuk setiap r\in\mathbb{Z}. Berbeda dengan ring (2\mathbb{Z},+,\cdot), tidak ada elemen e\in 2\Z sedemikian sehingga untuk setiap r\in R berlaku er=r=re. Selanjutnya, untuk sebarang ring (R,+,\cdot), suatu elemen e\in R disebut\index{elemen satuan} elemen satuan jika untuk setiap r\in R berlaku sifat er=r=re.
Jika diperhatikan kembali ring (\mathbb{Z},+,\cdot) dan (2\mathbb{Z},+,\cdot) maka tampak bahwa ring \Z memiliki elemen satuan, sedangkan ring 2\Z tidak memiliki elemen satuan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa secara umum struktur ring belum tentu memuat elemen satuan terhadap operasi perkaliannya. Elemen satuan dalam suatu ring R (jika ada) biasanya dinotasikan dengan 1_R.

Teorema 2. Diketahui (R,+,\cdot) ring dengan elemen satuan 1_{R} dan memiliki lebih dari satu anggota. Maka berlaku 1_{R}\neq 0_{R}.

Bukti. Andaikan 1_{R}=0_{R}. Karena R memiliki lebih dari satu anggota, maka ada r\in R dengan r\neq 1_{R} dan r\neq 0_{R}. Diperhatikan bahwa r=r1_{R}=r0_{R}=0_{R}. Kontradiksi dengan r\neq 0_{R}. Jadi haruslah 1_{R}\neq 0_{R}.

\blacksquare

Universitas Gadjah Mada

Alamat Kami:

Kanal Pengetahuan dan Menara Ilmu

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Gadjah Mada

Sekip Utara BLS 21 Yogyakarta

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju