Pada teori grup, telah kita ketahui bahwa dari suatu grup dapat dibentuk grup baru dengan memanfaatkan suatu subgrup normal. Grup yang terbentuk tersebut dinamakan grup faktor. (Baca: Koset dan Subgrup Normal dan Grup Faktor)
Sejalan dengan ide pembentukan grup faktor tersebut, dapat dibentuk ring faktor. Dalam proses pembentukan ring faktor ini, memotivasi munculnya definisi ideal dari suatu ring.
Jika adalah subring dalam ring , maka merupakan subgrup dalam grup abelian , sehingga merupakan subgrup normal. Dari teori grup, terbentuklah grup faktor yang juga merupakan grup abelian, dengan
Selanjutnya, muncul pertanyaan: apakah dapat dibentuk operasi perkalian
sedemikian sehingga juga merupakan ring?
Diambil sebarang , sehingga diperoleh . Dengan demikian, , dan dari kenyataan ini, didefinisikan:
untuk setiap .
Sebelum menunjukkan aksioma-aksioma ring dipenuhi atau tidak pada terhadap operasi dan , terlebih dahulu harus dicek apakah operasi well-defined atau tidak.
Diambil sebarang de\-ngan , dan . Akan dicek apakah
yang artinya .
Dengan menggunakan makna dari kesamaan koset yang sudah dibahas dalam teori grup, permasalahan tersebut ekuivalen dengan mengecek apakah jika dan akan diperoleh .
Dari dan , diperoleh dan untuk suatu . Akan diselidiki apakah untuk suatu .
(1)
Mengingat merupakan subring maka , namun dan belum tentu berada dalam , sehingga secara keseluruhan juga belum tentu berada dalam sebab dan adalah elemen-elemen dalam yang belum tentu berada dalam . Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa operasi pada belum tentu well-defined.
Berkaitan dengan hal tersebut, didefinisikan pengertian ideal sebagai berikut:
Definisi 1. Misalkan adalah suatu ring dan . Himpunan disebut ideal dari jika
|
Contoh 2.
- Subset merupakan ideal di ring . Secara umum, untuk setiap , merupakan ideal di ring .
- Subset merupakan ideal di ring .
Setiap ring selalu mempunyai ideal, yaitu paling tidak mempunyai ideal dan . Kedua ideal tersebut dinamakan ideal trivial.
Mengingat pada ring tidak disyaratkan bersifat komutatif terhadap perkalian, untuk sebarang himpunan bagian tak kosong dan untuk sebarang , , jika berada di dalam belum tentu berada dalam , begitu juga sebaliknya. Mengingat hal tersebut, dapat didefinisikanlah pengertian ideal kiri dan ideal kanan sebagai berikut:
Definisi 3. Misalkan suatu ring dan .
|
Contoh 4. Diberikan ring matriks . Misalkan
Ideal merupakan ideal kiri di dan merupakan ideal kanan di .
Berdasarkan Definisi 1 dan Definisi 2, mudah dipahami bahwa himpunan bagian tak kosong dari ring disebut ideal di jika merupakan ideal kiri sekaligus ideal kanan di .